Sabtu, 08 November 2008

13 September 2008
Re: [media-jakarta] di balik berita TKW DI HAJAR DI DEPAN mENTERI

Just Intermezzo.............>>



Buang

Ada 3 sahabat di dalam sebuah perahu... seorang warga canada, seorang
warga indonesia dan seorang warga malaysia...

Warga canada sedang minum beer... belum pun habis beer di dalam botol
tersebut, beliau lantas membuang botol yang masih berisi beer itu ke
dalam laut lalu mengambil botol beer yang baru dan minum dari botol
yang baru itu.

Pun begitu, belum habis beer di dalam botol yang kedua, beliau
membuang botol yang masih berisi beer itu... perbuatannya itu
diulangi beberapa kali... kedua - dua temannya warga indonesia dan
warga malaysia merasa hairan...

Mereka bertanya mengapa kamu membuang botol yang masih mengandungi
beer itu? bukankah itu membazir?

Warga canada itu menjawab "tidak mengapa..di canada ada banyak
beer... jadi tidak salah jika aku berbuat demikian..."

Kedua - dua temannya terdiam...

Tidak lama kemudian..warga indonesia menyalakan sebatang rokok
kretek... belum pun habis rokok tersebut, beliau lantas membuang
rokok tersebut ke dalam laut lalu mengambil rokok kretek yang baru
dan menyalakannya. ..pun begitu, belum habis rokok yang kedua, beliau
membuang rokok yang masih tersisa itu.

Perbuatannya itu diulangi beberapa kali... kedua - dua temannya warga
canada dan warga malaysia merasa hairan... mereka bertanya mengapa
kamu membuang rokok yang masih tersisa itu? bukankah itu membazir?

Warga indonesia itu menjawab "tidak mengapa..di indonesia ada banyak
rokok kretek jenama gudang garam... jadi tidak salah jika aku berbuat
demikian..."

Kedua - dua temannya terdiam...

Tidak lama selepas itu... warga malaysia bingkas bangun dan menolak
warga indonesia ke dalam laut... warga canada yang melihat kejadian
itu menjadi kaget lalu bertanya kepada warga malaysia mengapa kamu
berbuat demikian?

Warga malaysia tersenyum lalu menjawab "tidak mengapa... di malaysia
ada banyak warga indonesia... jadi tidak salah jika aku berbuat
demikian..."


----- Original Message ----
From: Andre James Oscar
To: media-jakarta@yahoogroups.com
Sent: Thursday, September 11, 2008 11:42:04 AM
Subject: Re: [media-jakarta] di balik berita TKW DI HAJAR DI DEPAN mENTERI

Sebetulnya peran pers disini sangat diharapkan bisa meluruskan berita. Jangan sampai jadi tunggangan untuk kepentingan orang2 tertentu. Disana banyak orang yang hadir jadi , jadi kala di cek dan ricek, pasti ketemu berita yang sebenernya seperti apa .

On 9/11/08, puthut yulianto wrote:

ini ada sedikit share lagi dari salahseorang kru Apakabar HK.

===
From: NJ
Subject: Re: Fw: Konjen RI di Hongkong nggebukin TKW di depan Menakertrans
Date: Tuesday, 9 September, 2008, 11:15 PM

Masalah ini sebenarnya klasik di HK. Tiap tahun KJRI selalu bikin acara Indonesian Day, sebagai penutup rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan. Nah, setiap ada Indonesian Day, Menakertrans selalu datang dan pasti disambut demo. Modusnya pun sama: ada BMI yg nyelinap ke dalam gedung, trus bentangin spanduk sambil teriak yel-yel.

Habis itu, satpam dan BMI yang didhapuk jadi panitia (sie. keamanan) pasti ribut dg si pembentang spanduk. Akhire eyel-eyelan, terus gebuk-gebukan, cakar-cakaran. Ujung2nya ada yg mlebu rumah sakit.

Hehehe, aku sakjane bosen dengernya. Apalagi, wonge yo mung kuwi-kuwi wae. Baik yg demo maupun yg jadi panitia plus satpame KJRI. Yg jelas, berita soal gebuk2an ini jd heboh (terutama di detikcom) berkat "peran" Franky yg memang jadi duta BMI dan kebetulan ada di arena.

So...kita memang tdk suka kekerasan. Cuma, gak tahu kenapa, anak2 buahku di HK tidak segegap gempita itu nanggepin kasus ini tuh... Padahal, kru Apakabar di HK demonstran kabeh, lho.

Demikian.

--- On Wed, 9/10/08, puthut yulianto wrote:

From: puthut yulianto
Subject: [media-jakarta] di balik berita TKW DI HAJAR DI DEPAN mENTERI
To: media-jakarta@ yahoogroups. com, "mayapada" , detikinet@yahoogrou ps.com
Date: Wednesday, September 10, 2008, 11:18 AM


Ini sharing cerita dari adikku, soal pemberitaan (terlampir) terjadinya pemukulan terhadap buruh migran Indonesia di Hongkong oleh Konjen RI:

Sepertinya kita juga harus hati-hati menerima berita, apalagi berita-berita yang sensitif seperti ini. Kebetulan, saya punya temen di konjen hongkong. Begitu membaca postingan mas Haryono, saya langsung sms dia. Dan kebetulan tadi malam dia baru mendarat di Cengkareng untuk suatu tugas di Jakarta. Setelah mendarat itu sms saya terbaca dia, dan dia langsung telpon saya dan menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Kebetulan lagi, dia adalah ketua panitia acara peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia dimana insiden tersebut terjadi. Di hongkong memang sudah disiapkan suatu lokasi untuk mengakomodir demo2. jadi dengan mereka berdemo di dalam gedung queen elizabeth itu, mereka sudah melanggar aturan. Memang betul Menaker sedang ada di gedung itu, tapi dia di lantai berapa, si demonstran ada di lantai lain. Yang terjadi sebenarnya hanya petugas meminta mereka untuk meninggalkan gedung. Pertama tentu secara persuasif, tapi menolak. jadi ya dipaksa, tapi tidak pernah
ada pemukulan. kalo kesannya ada kata2 "diseret", ya otomatis semua orang akan terkesan seperti itu bila ada orang yang diminta keluar, tapi tidak mau alias bertahan, kemudian diminta secara paksa, terdorong, tersandung itu kan biasa. tapi yang jelas tidak ada pemukulan. Setelah kejadian itu, Menaker sendiri -menurut info dari teman saya tadi- sibuk menelpon kesana kemari menjelaskan bahwa tidak ada pemukulan, karena memang dia melihat sendiri, walaupun tidak dari jarak dekat.
Franky -yang katanya sebagai duta buruh migran- aja tidak di lokasi kejadian, dia ada di jakarta. jadi kalo dia dikonfirmasi ya mungkin sudah lebih banyak mendapat sumber dari "katanya" si A dan "katanya" si B dst. Dengan demikian info yang dia terima barangkali sudah "berbumbu", dan itulah yang tertulis di media massa.

Tapi sudahlah, saya hanya ingin menyampaikan bahwa berita itu tidak sepenuhnya memberitakan kebenaran. tidak ada tendensi apa-apa lho. Cuma sekedar berbagi cerita dari temen yang kebetulan tau persis kejadian tersebut.

Demikian, mohon maaf bila ada yang kurang berkenan.

salam,
===

From: Haryono
Subject: 2008 TKW DI HAJAR DI DEPAN mENTERI
Date: Tuesday, September 9, 2008, 4:36 AM

Senin, 8 September 2008 JAKARTA, SENIN - Malang nian nasib sembilan wanita warga negara Indonesia (WNI) yang tengah mengais nafkah di Hongkong. Ketika mau mengadu ke Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Erman Suparno yang tengah berkunjung ke Hongkong, mereka malah digebuki. Ironisnya para pelaku pemukulan adalah petugas Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Hongkong. Akibat pemukulan itu, dua wanita dilarikan ke rumah sakit karena terluka cukup parah, sementara empat wanita lainnya mengalami memar-memar dan berdarah. Pemukulan itu disaksikan Menakertrans Erman Suparno yang berada di Gedung Queen Elizabeth, Hongkong, Minggu (7/9). Duta Buruh Migran, Franky Sahilatua, saat dihubungi Warta Kota semalam mengatakan, pemukulan itu terjadi sekitar pukul 11.00 waktu Hongkong. Saat itu, puluhan tenaga kerja wanita (TKW) yang bekerja di Hongkong mengadakan pertemuan dengan Menakertrans. Beberapa TKW kemudian menggelar spanduk bertuliskan "Stop
Underpayment" (hentikan pembayaran upah di bawah standar) di depan menteri. "Tiba-tiba saja, mereka langsung diseret dan dipukuli oleh petugas keamanan sampai luka-luka, padahal mereka hanya menggelar spanduk. Wajar dong, mereka mengutarakan aspirasi kepada menteri," ujar penyanyi balada ini. Franky menegaskan, pemukulan itu terjadi persis di depan Menakertrans. Anehnya, kata Franky, Pak Menteri hanya berdiam dan tidak bereaksi apa-apa. Petugas keamanan yang memukuli para TKW, jumlahnya lebih dari dua orang, juga berkewarganegaraan Indonesia. "Mereka itu lebih sok berkuasa dibanding polisi Hongkong, mereka harus diberi sanksi tegas," katanya. Ia menyesalkan tindakan pemukulan petugas keamanan tersebut. Ia berharap Menakertrans lebih cerdas dalam memimpin, sehingga tidak terjadi peristiwa seperti ini. Dalam pertemuan itu, sejumlah pejabat Depnakertrans, dan DPRD Tingkat I Jawa Timur juga ikut serta. Namun tidak ada yang melerai pemukulan itu dan hanya
membiarkannya. "Sudah wanita, lagi puasa, belum digaji, dipukuli bangsa sendiri lagi, ini kan jahanam sekali," tegasnya. Hingga semalam, baru tiga TKW yang terluka yang diketahui namanya yakni Luluk, Ganis, dan Rudi. Organisasi yang peduli TKW, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) akan melayangkan protes kepada Menakertrans dan Departemen Luar Negeri atas arogansi para petugas keamanan Konjen RI tersebut. Ketika Warta Kota hendak minta tanggapan ke Departemen Luar Negeri (Deplu), telepon genggam Juru bicara Deplu Teuku Faizasyah tidak aktif. Rp 4 juta Menurut Franky, para TKW di Hongkong yang membentangkan spanduk berusaha mengutarakan aspirasi mereka bahwa masih ada TKW yang digaji di bawah standar upah yang ditentukan Pemerintah Hongkong. Mereka minta perhatian Pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan hak mereka mendapatkan upah yang layak. Upah minimum TKW di Hongkong adalah 3.450 dolar Hongkong per bulan. Namun sejumlah TKW mendapat upah sekitar
2.000 dolar Hongkong per bulannya. "Itu pun banyak yang belum dibayarkan selama berbulan-bulan. Ada yang sejak pertama datang tidak menerima upah sedikit pun," jelas Franky. Selain itu, sejumlah TKW menghadapi pemotongan gaji oleh Perusahan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) dan agen-agen tenaga kerja. Komisioner Komnas Anti-Kekerasan Terhadap Perempuan, Sri Wiyanti Eddyono, semalam, mengaku belum mendengar kabar tentang pemukulan TKW oleh aparat keamanan Konjen RI di Hongkong. Meski demikian, Sri Wiyanti menyesalkan tindakan
kekerasan terhadap para TKW. "Apa pun alasannya, upaya kekerasan bukan jalan yang terbaik, mengapa tidak melakukan dialog saja," ujarnya. Ia mengatakan, ekspresi para TKW dengan membentangkan spanduk merupakan pernyataan yang wajar. Mereka memang merasakan kepahitan nasib buruh migran. "Kekerasan itu tindakan yang tidak bijaksana karena TKW sedang berada dalam keadaan tidak menguntungkan, " imbuhnya. TKW Indonesia yang bekerja di Hongkong jumlahnya lebih dari 100.000 orang. Mereka, rata-rata, mendapatkan gaji sekitar 3.000 dolar Hongkong per bulan atau sekitar Rp 4 juta. Jumlah tersebut memang cukup fantastis bila dibandingkan gaji pembantu rumah tangga di Jakarta yang berkisar Rp 300.000 sampai Rp 500.000 per bulan. Alasan para wanita itu menjadi TKW di Hongkong antara lain kemiskinan, perceraian, poligami, dan ditinggal mati oleh suami. Rata-rata dari mereka harus menghidupi anak, orangtua, serta keluarga yang miskin. (SAB
* economy (3)
* elections (1)
* Electronic transactions (1)
* English teaching (1)
* Environment (1)
* ethics (1)
* Exocet (1)
* expats (3)
* exports (1)
* Extreme sports (1)
* fatalism (1)
* feminism (1)
* film animation (1)
* Flores (1)
* football coaching (1)
* Foreign aid (1)
* foreign relations (1)
* French in Indonesia (1)
* French navy (1)
* fruit production (1)
* Garbage disposal (1)
* Garuda crash (1)
* Gay rights (1)
* gender differences (2)
* government policy on disabled (1)
* Handicapped (1)
* handicapped people (2)
* Hatta (1)
* Health (2)
* Hindus (1)
* Hollywood actors (1)
* Hong Kong (2)
* human rights in art (2)
* idioms (1)
* illegal clearing (1)
* immigration (1)
* Indonesia authors (1)
* Indonesia horticulture (1)
* Indonesian agriculture (1)
* Indonesian ambassador (1)
* Indonesian art (6)
* Indonesian arts (3)
* Indonesian authors (1)
* Indonesian business success (1)
* Indonesian culture (4)
* Indonesian ecology (2)
* Indonesian economy (1)
* Indonesian education (2)
* Indonesian entrepreneurs; Australian cattle imports (1)
* Indonesian film (2)
* Indonesian food tastes (1)
* Indonesian history (2)
* Indonesian identity (1)
* Indonesian Independence (1)
* Indonesian law (1)
* Indonesian management; business training; economic faculties (1)
* Indonesian poor (1)
* Indonesian poverty (3)
* Indonesian president (1)
* Indonesian presidents (1)
* Indonesian soccer (1)
* Indonesian sport (1)
* Indonesian tourism (3)
* Indonesian traffic (1)
* Indonesian TV (2)
* Indonesian unemployment (1)
* Indonesian women in business (1)
* Indonesian writers (1)
* Indonesians overseas (1)
* international relations (1)
* Irish in Indonesia (1)
* Islam (5)
* Islamophobia (1)
* Japanese occupation (1)
* Javanerse culture (1)
* Javanese culture (3)
* Javanese history (1)
* Javanese mysticism (2)
* journalism (2)
* Kalteng (1)
* Klojen (1)
* labor shortage (1)
* langauge (1)
* Language (2)
* Lapindo (2)
* Literacy (2)
* loan market (1)
* local skills (1)
* Ludruk (1)
* Majapahit (1)
* Malang (10)
* Mallaby (1)
* Management (1)
* medical services (1)
* Merbau (1)
* migration (1)
* milk production (1)
* Minahasa (1)
* morality (1)
* mud volcano (3)
* Muhammadiyah (1)
* Muslims v Christians (1)
* nicotine poisoning (1)
* NU (1)
* NZ (2)
* NZ culture (1)
* NZ Tourism (1)
* Overseas workers (2)
* Papua (1)
* Paranormal (1)
* Patriotism (1)
* Pawnbroking (1)
* Perth WA (1)
* Pig meat (1)
* pilgrimage (1)
* pluralism (1)
* Pollution. eco-technology (2)
* Porong (1)
* prayer (1)
* Press freedom (1)
* publishing (2)
* Quit (3)
* rain forests (1)
* Ratna Indraswari Ibrahim (1)
* refuse recycling (2)
* Religion (2)
* Religion in Indonesia (3)
* religious provocation (1)
* religious tolerance (1)
* reporting in Indonesia (1)
* retail trade (1)
* Rubbish (1)
* satire (1)
* Satpol (1)
* scenery (1)
* Schapelle Corby (1)
* school changes (1)
* sculpting (1)
* sculpture (1)
* sex and seniors (1)
* sexual discrimination (1)
* Shakespeare (1)
* Siamese twins (1)
* Sidoarjo (1)
* Sinetron (1)
* single mothers (1)
* sister state relationships (1)
* Soeharto (1)
* Soekarno (3)
* spirits (1)
* sport and politics (1)
* Subud (1)
* Surabaya (3)
* surgery (1)
* Taiwan (1)
* taxation (1)
* Tea growing (1)
* temples (1)
* TKI (2)
* TKW (1)
* Tobacco lobby (3)
* tolerance (1)
* town planning (1)
* transparency (1)
* Transsexuals (1)
* Treaty (2)
* trekking (1)
* Trowulan (1)
* tsunami (2)
* TV (1)
* Twins (1)
* university education (3)
* urban myths (1)
* Urban sprawl (1)
* veterinary science (1)
* Waruga (1)
* wayang kulit (2)
* Wellington NZ (3)
* Western Australia (1)
* widows (1)
* women and equality (4)
* Women's issues (2)
* Women's soccer (1)
* World Bank (1)
* youth (1)




baca berita di lintas berita
Diposkan oleh rian di 15:35 4 komentar
Label: bisnis internet, ppc
2008/08/08
888=08/08/2008

ada apa dengan 888?
Hari ini jum'at bertepatan dengan tanggal 8 bulan 8 tahun 2008 (08-08-2008) mungkin sebagian orang menjadikan sebagai momen yang indah atau hari yang bersejarah lalu sebagain orang mungkin hari ini lagi berduka cita apakah karena sakit, kecelakaan atau ada keluarga yang meninggal dan sebagian orang juga ngga' peduli bahkan mungkin lupa hari tanggal berapa.
Yah.. segelintir orang menganggap angka 888 akan membawa keberuntungan pada dirinya dan keluarganya, konon tidak kurang dari 8 orang pasien di rumah sakit harapan kita memilih tepat jam 8 tanggal 8 bulan 8 tahun 2008 pagi ini untuk melakukan operasi sesar untuk kelahiran bayinya biar katanya beruntung, waduh pada sibuk dong dokternya! mudah-mudahan bener beruntung karna kalo' operasinya gagal bukan beruntung tapi buntung, sukur2 kalo' gunting operasinya ngga' ketingalan dalam perut saat operasi. kabar lain terkait dengan pemilihan 08/08/2008 adalah ribuan orang menikah pada hari ini dengan alasan keberuntungan, nah.. klo' yg milih bercerai hari ini kira2 ada ngga' ya??? Tepat hari ini pula Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memilih peluncuran angka 8 untuk nomor urut partainya, wah ternyata orang2 PKS percaya tahyul istilah hari baik juga ya, apakah karna partai ini tidak lagi berazas islam. Soal dunia blogging blum tau apakah juga ada yang baru meluncurkan blog bisnis biar beruntung di bisnis internet :)
Fenomena lain yang terjadi hari ini adalah pemberitaan eksekusi mati Rio alex bulo atau Rio Martil di tangan malaikat pencabut nyawa regu tembak brimob, mungkin kejaksaan memilih tepat pukul 00.08 tanggal 8-08-2008 biar beruntung juga :) setidaknya kebal suap biar ngga' kaya' jaksa urip. dan yang menjadi perhatian dunia adalah tepat pukul 8 malam nanti di beijing china akan dilakukan upacara pembukaan olimpiade yang menjadi pesta olah raga terbesar di dunia.
Angka 888 untuk blog ini
Setelah 3 hari ngga' buka email bukan sengaja memilih tanggal hari untuk membuka (biar beruntung) tapi emang baru sempat, lalu berkaitan dengan angka 888 terhadap blog ini, ada dua fenomena yg kontras (buntung dan beruntung). buntungnya karna zona iklan dari kliksaya.com resmi dihentikan sama aja di banned kali' ya! karna trafik tidak memenuhi 10.000/bulan atau rata-rata 333 pageview per hari. apakah kecewa dengan kliksaya? ah biasa aja yg penting fair dalam artian ngga' tebang pilih soalnya barusan blogwalking masi ada blog yg trafiknya dibawah 10.000 tapi zona iklannya masih aktif, kalopun ngga' fair itu terserah adminnya. Beruntungnya karna ada email dari kumpulblogger yang menyampaikan bahwa komisi sebagai publisher telah di transper. trim's kumpulblogger.com juga buat ppcindo yg uda 2x ngirim komisi. untuk kliksaya juga tetep trim's walo uda di banned